Sunday, June 1, 2014

Surat Kecil dari Nenek untuk Aa (Remembering 40 days of Alm Muhammad Aqshal Fadillah)


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ


" Every soul will taste death. And We test you with evil and with good as trial; and to Us you will be returned." -Q.S Al-Anbiya : 35-




*rasanya masih ga tega manggil kamu almarhum, a.. :'( *


Dear, Aqshal Fadillah..

40 days has passed since death separated us physically.
Though we cannot see you, we know you are here with us.
in our every thought as we think about you each day.
Though we cannot touch you, we feel the warmth of your smile.

Sebelumnya saya ucapin terimakasih buat yang udah nyempetin waktunya buat baca. semoga menjadi amal untuk Anda semua, semoga menjadi doa untuk almarhum.
aamin.

as initial plan, tulisan ini mau direlease pada saat acara tahlilan 40 hari. tapi karena ada beberapa hal, finally it published here.

Semua ini pure curahan hati yang diungkapin sama nenek almarhum selama 40 hari sejak almarhum pergi.
dengan segala kekuatan yang tersisa, suara yang tercekat, tangis yang tertahan beliau ngeluarin semua keluh kesah yang tersimpan.

Saya disini cuma bantu menuangkan dalam bentuk tulisan untuk kemudian di publish.


catatan kecil untuk sang cucu tersayang..

dari nenek untuk aa..

 *take a deep breath*



Bismillahirrahmanirahiim..




Innalilahi Wainna Ilaihi Rajii’un.



Astaghfirullah….


Astaghfirullah…


Astagfirullah….


40 hari berlalu
Sejak Allah dan malaikat-Nya mengajakmu kembali.

Rasa nyeri tak henti menyayat sekujur tubuh ini, kala menyadari aku telah kehilangan sosokmu yang begitu ku cintai.

Terlalu sulit mengendalikan nurani yang kerap mengingkari.
Bagaimana bisa aku membiarkan diriku mengucap selamat jalan kepadamu, cucuku tersayang?

Wajah tampanmu masih tergambar jelas.
Tawa dan candamu belum pupus dimataku
Senyum tulusmu masih melekat erat dalam ingatan

Terlalu sakit bagiku menahan setiap jengkal kerinduan ini.
Kerinduanku untuk membuatmu terjaga dikala pagi.
Kerinduanku untuk menyuapimu di siang hari.
Kerinduanku untuk mengusap kedua pipimu saat kau terlelap di malam hari.

Terlalu perih untuk mengingat, terlebih membenarkan kepahitan ini.
Namun inilah kehendak Allah..
Dzat yang Maha Berhak atasmu.
Dia lah yang lebih menyayangimu.
Dia yang lebih tahu yang terbaik bagimu.

Satu hal yang menguatkanku adalah ketika
Mendengar semua orang berbicara tentang amal kebaikanmu
Melihat semua orang yang tak hentinya mengirimkan doa untukmu.
“Allahu akbar, aa…subhanallah”
Hanya itu yang mampu terucap dari mulutku tanpa sempat terkendali.

Dengarlah, cucuku..
Kau tahu betapa aku menyayangimu..
Jika sesekali bulir air mataku jatuh tak tertahan..
Bukan karena aku tak bisa melepasmu..
Namun karena kerinduanku yang begitu dalam terhadapmu.

Maafkan aku, cucuku..
Jika aku sering memarahimu.. nenekmu ini hanya ingin yang engkau menjadi pribadi yang lebih baik.
Maafkan aku,
Jika belum cukup waktu yang bisa ku curahkan untukmu..

Terima kasih untuk semua pihak yang telah tulus ikhlas memberi segenap perhatian
Terima kasih untuk semua pihak yang tidak putusnya mengirimkan doa.
Terima kasih untuk semua pihak yang selalu memberi dukungan moril untuk menguatkan kami.
Terimakasih untuk guru, teman, terutama sahabat-sahabat almarhum yang selalu menjadi teman setia bagi almarhum semasa hidup hingga kini ketika almarhum telah tiada.

Dan terimakasih untukmu, cucuku..
Untuk semua pelajaran hidup yang telah kau berikan selama hidupmu.
Kepergianmu mengajarkanku betapa penting arti hidup untuk menjadi berguna bagi sesama.
Terimakasih telah memberi kesempatan bagiku untuk mencurahkan kasih sayangku padamu..



Nenek sudah ikhlas.



Tenanglah kau disana, sayang..
Tidurlah dalam dekapan Sang Maha Rahiim.
Aku yakin malaikat bersuka cita menyambutmu disana..
Mengantarmu menuju tempat terbaik di sisi-Nya.


Dalam setiap tangis yang tertahan..
Hanya doa yang mampu ku iringkan untukmu..
Semoga mampu menerangi jalanmu menuju surga-Nya


Selamat jalan, cucuku..


Muhammad Aqshal Fadillah.








No comments:

Post a Comment